Candi Prambanan ( Prambanan사원)

                               



Writed by (에 의해 writed ) Adimas FNU
Arranged by(으로 정렬) Zedhio P Z
Fotografer by(에 의해 Fotografer) Aisyah Adhira MV


               Om dan Tante .... (삼촌 과 숙모)
Episode kali ini ke Prambanan....
Jika berlibur ke Yogykarta atau Daerah Istimewa Yogyakarta, belum istimewa jika belum ngelencer ke situs purbakala, yaitu Candi Prambanan.
Prambanan adalah kota kecamatan yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan DIY.
Komplek candi masuk wilayah Kabupaten Sleman ,Yogyakarta , sedangkan lapangan parkir Prambanan masuk kabupaten Klaten , Jawa Tengah. Aneh , tapi itulah kenyataannya....
            Om dan Tante bisa melihat saat melintas antara Jogja dan Jateng saat melewati Prambanan ada Gerbang besar, gerbang inilah sebagai batasnya DIY dan Jateng.
Prambanan berjarak 50 kilometer barat daya Surakarta, 17 km sebelah timur dari Yogyakarta dan 120 kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya sangat unik, Candi Prambanan terletak di wilayah administrasi desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, sedangkan pintu masuk kompleks Candi Prambanan terletak di wilayah adminstrasi desa Tlogo, Prambanan, Klaten.


     
                            Komplek Candik Prambanan, Sleman , Daerah Istimewa Yogyakarta



             Candi Prambanan atau Candi Loro Jonggrang ialah situs kompleks candi agama hindu yang paling besar di Indonesia yang dibangun pada masa Mataram hindu atau Mataram kuno pada abad ke-9 masehi. Candi ini menggambarkan sang TRIMURTI , yaitu Brahma , Shiwa, Wisnhu. BRAHMA adalah dewa pencipta, WISNHU sebagai dewa pemelihara, dan SIWA sebagai dewa pemusnah. Menurut petunjuk prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan di garbagriha atau ruang utama candi ini terdapat patung Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang melambangkan bahwa dewa Siwa lebih diutamakan di bandingkan dewa lainnya.
     
              Om dan Tante ...
Woowwww Prambanan adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, merupakan candi Hindu terbesar dan tertinggi di Indonesia dan sekaligus penyandang candi terindah di seluruh Asia Tenggara. Metode atau gaya arsitektur bangunan berbentuk tinggi serta ramping merupakan ciri khas arsitektur Hindu pada umumnya dan candi Siwa berada ditengah tengah komplek sebagai candi utama dengan memiliki ketinggian 47 meter menjulang diantara gugusan candi-candi yang lebih kecil di sekelilingnya. Sebagai salah satu candi termegah dan terindah di kawasan Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia. Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun 850 masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu, pada masa kerajaan Medang Mataram.

             Om dan Tante ...
Cerita sedikit boleh ya....
Cerita ini saya dapatkan , saat saya masih mahasiswa di salah satu akademi perhotelan dan pariwisata dan sampai saat ini sebagai bahan cerita untuk tamu tamu saya , baik asing maupun lokal.

            Sejarah pembangunan... 

            Prambanan merupakan candi Hindu yang terbesar dan termegah yang pernah dibangun di masa Jawa kuno atau Mataram Kuno , pembangunan candi Hindu kerajaan ini dimulai oleh Rakai Pikatan sebagai bentuk tandingan candi Buddha Borobudur dan juga candi Sewu yang terletak tak jauh dari Prambanan.
Jadi dari jaman dulu sampai saat ini , namanya persaingan tidak pernah sirna guna mencari simpati dan pengaruh. Ya sampai akhir zaman akan berlangsung.
Para sejarawan lama berpraduga , pembangunan candi agung Hindu menandakan kembalinya kekuasaan atas keluarga Sanjaya di tanah Jawa, hal ini terkait dengan teori wangsa kembar yang berbeda keyakinan untuk saling bersaing; yaitu wangsa Sanjaya penganut Hindu dan wangsa Sailendra penganut Buddha.



                                                          Sedang hujan di komplek candi


                                              Walau hujan tidak mengurangi semangat
                                                wisatawan jalan jalan di Prambanan.











                                                     Walau hujan tetap cerah



              Pastinya, dengan dibangunnya candi ini menandai bahwa Hinduisme aliran Saiwa kembali bangkit dan mendapat dukungan keluarga kerajaan, setelah sebelumnya wangsa Sailendra cenderung lebih mendukung Buddha aliran Mahayana. Hal ini menandai bahwa kerajaan Medang beralih fokus dukungan keagamaanya, dari Buddha Mahayana ke pemujaan terhadap Siwa.
Perbedaan mendasar keduanya adalah hindu dengan kita Weda dan berkasta ( Brahmana, ksatria , waisha dan sudra ) sedangkan budha adalah tidak berkasta dengan kitab Tripitaka.





                                                       Pemugaran candi butuh waktu
                                                        bertahun tahun dan bertahap



             Om dan Tante......
tidak perlu tegang yaa....
Saat jalan jalan banyak wisatawan sudah tidak mau diterangkan dengan detail.....
yang penting selfieeeeeeeee.....
             Bangunan ini pertama kali dibangun sekitar tahun 850 Masehi oleh Rakai Pikatan dan secara berkelanjutan disempurnakan dan diperluas oleh Raja Lokapala dan raja Balitung Maha Sambu. Menurut prasasti Siwagrha angka yang menunjukkan tahun 856 M, bangunan dibangun untuk memuliakan dewa Siwa( dewa perusak,jadi harus paling banyak diagungkan supaya tidak marah dan merusak) dan nama asli bangunan ini dalam bahasa Sanskerta adalah Siwagrha
Jaman sekarang banyak gedung gedung dengan memakai nama Grha, ternyata sebagai plagiat dari bahasa sanskerta.
Supaya kelihatan kereeen nama gedungnya.....
heheheh ternyata plagiat bahasa.

            (Sanskerta:Shiva-grha yang berarti: 'Rumah Siwa') atau Siwalaya (Sanskerta:Shiva-laya yang berarti: 'Ranah Siwa' atau 'Alam Siwa'). Disebutkan bahwa pada saat pembangunan candi Siwagrha tengah berlangsung, dilakukan juga pekerjaan umum perubahan tata air untuk memindahkan aliran sungai di dekat candi ini. Sungai yang dimaksud adalah sungai Opak yang mengalir dari utara ke selatan sepanjang sisi barat kompleks candi Prambanan.
Arsitek candi candi sudah begitu banyak berfikir tentang pembuangan air untuk mencegah erosi bangunan dan tanah, sungguh luar biasa.
Sehingga arsitek arsitek pada jaman sekarang banyak yang meniru hal tersebut.
Sejarawan menduga bahwa aslinya aliran sungai ini berbelok melengkung ke arah timur, dan dianggap terlalu dekat dengan candi sehingga erosi sungai dapat membahayakan konstruksi candi. Dahulu gunung Merapi(sebelah utara candi) sering meletus sehingga lahar dingin sering mengalir melalui sungai Opak saat banjir, dan dampaknya sering menutupi kawasan candi.
Proyek tata air ini dilakukan dengan membuat sodetan sungai baru yang memotong lengkung sungai dengan poros utara-selatan sepanjang dinding barat di luar kompleks candi. Bekas aliran sungai asli kemudian ditimbun untuk memberikan lahan yang lebih luas bagi pembangunan deretan candi perwara (candi pengawal atau candi pendamping).

            Woowww kereeen
Puyengnya para arsitek sekarang, dulu belum ada crane untuk mengangkat batu batu candi , bagaimana ya dahulu mereka bisa melakukannya?
Om dan tante tak usah ikut puyeng yaa...

            Para arkeolog berkesimpulan bahwa arca Siwa di garbhagriha (ruang utama) dalam candi Siwa sebagai candi utama merupakan arca perwujudan atau reinkarnasi raja Balitung, sebagai arca pedharmaan anumerta dia. Kompleks bangunan ini disempurnakan oleh raja-raja Medang Mataram berikutnya secara berkala , seperti raja Daksa dan Tulodong, dan diperluas dengan membangun ratusan candi-candi tambahan di sekitar candi utama.
Karena kemegahan candi ini, candi Prambanan berfungsi sebagai candi agung Kerajaan Mataram, tempat digelarnya berbagai upacara penting kerajaan. Pada masa puncak kejayaannya, sejarawan menduga bahwa ratusan pendeta brahmana dan murid-muridnya berkumpul dan menghuni pelataran luar candi ini untuk mempelajari kitab Weda dan melaksanakan berbagai ritual dan upacara Hindu. Sementara pusat kerajaan atau keraton kerajaan Mataram diduga terletak di suatu tempat di dekat Prambanan di Dataran Kewu.

            Hehehehheeh , om dan tante cukup puyeng mikirin sejarah .....
santai santai....
tak usah tegang...


           Ditelantarkan

           Sekitar tahun 930-an, ibu kota kerajaan berpindah ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok, yang mendirikan Wangsa Isyana. Penyebab kepindahan pusat kekuasaan ini tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi sangat mungkin disebabkan oleh letusan hebat Gunung Merapi yang menjulang sekitar 20 kilometer di utara candi Prambanan. Kemungkinan penyebab lainnya adalah peperangan dan perebutan kekuasaan.
Setelah perpindahan ibu kota, candi Prambanan mulai telantar dan tidak terawat, sehingga pelan-pelan candi ini mulai rusak dan runtuh.
Bangunan candi ini diduga benar-benar runtuh akibat gempa bumi hebat pada abad ke-16. Meskipun tidak lagi menjadi pusat keagamaan dan ibadah umat Hindu, candi ini masih dikenali dan diketahui keberadaannya oleh warga Jawa yang menghuni desa sekitar.
Candi-candi serta arca Durga dalam bangunan utama candi ini mengilhami dongeng rakyat Jawa yaitu legenda Rara Jonggrang.

            Setelah perpecahan Kesultanan Mataram pada tahun 1755, reruntuhan candi dan sungai Opak di dekatnya menjadi tanda pembatas antara wilayah Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta (Solo).





 Mau cerita yang lebih detail???? Langsung saja ke TKP!!!!
Jalan jalan di negeri sendiri, membantu perekonomian bangsa....
Salam pariwisata....






Sumber : Lokal guide(Suharto , Marsono) , Ensiklopedia , Penulis(Pemandu wisata 1992- sekarang) .

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Candi Prambanan ( Prambanan사원)"

Posting Komentar