(Sightseeing atau jalan
jalan, camping atau berkemah, tracking/climbing atau mendakigunung ,Gatheringatau anjang sana, Outbound atau
acara bersama pelajar , rock climbing atau panjat tebing)
Posted by Adimas FNU
Arranged by Zedhio P Z
Fotografer by Aisyah Adhira MV
Gunung Nglanggeran
Salah satu jalur pendakian seperti mulut gua
Lorong Supitan yang kecil dan ramping
tak berani manjat tangga om tante.....
Pemandangan sebelah barat daya dari puncak barat
Pemandangan terekam dari pos 1
Pemandangan dari sisi utara gunung
Cuaca mudah berubah dengan waktu singkat
lapangan parkir yang sangat luas dan tertata sangat menawan
Masya allah , sungguh pemandangan luar biasa
Kebun buah di sekitar Gunung Api Purba
Gunung Nglanggeran , Patuk ,
Gunung Kidul , Daerah Istimewa Yogyakarta
Yogyakarta memang istimewa
|
||
·
·
·
Panorama
Puncak Gunung Nglanggeran
|
||
|
·
·
·
·
700 m
(2,300 ft)
|
|
|
|
||
Om
dan Tante perjalanan ke Yogyakarta tak lengkap rasanya jika kita tidak mendaki
gunung.... Tinggi gunung tak seperti yang kebanyakan orang membayangkan. Hanya
700 meter diatas permukaan laut, tetapi cukup melelahkan , apalagi usia sudah
diatas 40 tahun. Bagi Om dan Tante yang ....maaf ....heheh... gemuk , tidak
usah ikut naik. Sebab ada jalan sempit .... hehehheheh tak tidak muat bagi
pendaki bertubuh tambun , gendut.....heheheh maaffff....
Gunung
Nglanggeran adalah gunung yang sudah tidak aktif di Daerah
Istimewa Yogyakarta,
Indonesia. Gunung ini adalah satu-satunya gunung api purba di
Yogyakarta yang terbentuk dari pembekuan magma yang terjadi kurang lebih 60
juta tahun yang lalu.
Gunung
Nglanggeran tersusun oleh batuan beku berupa andesit, lava dan breksi andesit.
Gunung ini terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul yang berada pada deretan Pegunungan Sewu.
Cerita Asal usul nama
Nglanggeran dan Mitos
Om
dan tante ....
Bukit
Nglanggeran dahulu merupakan tempat menghukum masyarakat atau anggota warga
desa yang tidak senonoh merusak wayang.
Kata nglanggeran berasal dari kata nglanggar yang berarti melanggar.Pada ratusan tahun yang silam , warga desa sekitar mengundang seorang dalang guna mengadakan pesta syukuran hasil panen.Akan tetapi diantara warga desa ada yang
melakukan hal ceroboh.
Diantara mereka berusaha merusak wayang
sang dalang.
Dalang murka malah besar , saking
marahnya sang dalang mengutuk anggota
masyarakat desa menjadi sosok wayang kemudian dibuang ke Bukit Nglanggeran.
Ada beberapa bebatuan besar yang
menurut cerita warga sekitar digunakan untuk tempat pertapaan warga.
Warga sekitar mengatakan bahwa menurut kepercayaan, Gunung Nglanggeran dijaga
oleh Kyai Ongko Wijoyo
serta tokoh pewayangan Punokawan.
Sehingga ada beberapa tempat yang
diberi nama mengambil dari nama punokawan(Semar, Gareng, Petruk , Bagong)
Pada malam tahun baru Jawa atau pergantian tahun
Hijiyah atau bulan komariah atau Jumat Kliwon,
beberapa orang memilih semedi di pucuk gunung bertujuan mencari waksit dan
berkah.( Maaffff om dan tante bagi yang percaya). Konon
di Gunung Nglanggeran ini inilah salah satu warga pernah menemukan arca mirip Ken Dedes.
Karakteristik
Berdasarkan penelitian, sekitar 60
juta tahun yang lalu gunung purba ini aktif dan berupa gunung api .Gunung Nglanggeran berasal dari Gunung api dasar laut yang terangkat dan
kemudian menjadi daratan
jutaan tahun lalu.
Gunung ini memiliki bebatuan besar yang menjulang tinggi sehingga biasanya
digunakan sebagai jalur pendakian dan tempat untuk pertapaan warga.Puncak gunung tersebut adalah Gunung Gedhe
di ketinggian sekitar 700 meter dari permukaan laut, dengan luas kawasan
pegunungan mencapai 48 hektar.
Perjalanan
Menuju Puncak Nglanggeran
Terekam kamera pukul 11.00 siang,
Puncak Nglanggeran dari post 1.
Om
dan Tante,
Menuju
puncak gunung bukanlah mudah , untuk
mendakinya akan melewati jalanan tanah dengan lorong-lorong bebatuan yang sempit.
Dengan jarak tempuh pendakian lebih kurang dua jam, bagi yang terbiasa tidak
sampai satu jam, pengalaman saya om dan tante, kisaran 50 menit sampai puncak
sebelah kiri dengan postur tubuh sedang dan biasa berjalan mendaki. Wisatawan
bisa menapaki puncak tertinggi gunung api purba itu dengan dua jalur.Jalur pertama
dengan melalui post 1, jalur kedua dengan jalur turun sebenarnya dan sangat
memudahkan bagi yang berpostur tambun, gembuk dan ....hehheheheh yang tidak
suka nggos nggosan sebab jalannya tidak banyak tantangan .Berangkat sore dalam pendakian , wisatawan dapat menyaksikan matahari yang
terbenam. Dan jangan lupa membawa bekal , peralatan penerangan atau senter
walau dipost post ada lampu listrik
Selain itu, pengunjung juga perlu menggunakan tali untuk mendaki bukit-bukit
yang pendek. Usahakan mendaki dengan teman walau hanya berdua.4]Ada papan petunjuk yang membuat pendaki tidak mudah tersesat.
Pengembangan Wisata
Saat ini 2016, objek wisata ini
dikelola warga setempat dengan ijin dan kerja sama pemerintah daerah dikenakan
tarif tiket Rp 10.000,00per orang, dengan
fasilitasnya yang lumayan lengkap.
Wisatawan cukup puas dengan
lokasi yang bersih walau masih ada pengembangan dan penambahan sarana dan prasarana.
Weiiihhhh pokoknya mantepppp.....salam
pariwisata....sadar wisata...keren abisss..
Di
sekitar Gunung Nglanggeran dapat dijumpai embung
yang merupakan bangunan berupa kolam buatan dengan diberi dasar sejenis karet
atau plastik tebal dibibir embung seperti telaga
di ketinggian sekitar 500 meter dari permukaan laut.Embung dengan luas sekitar 5.000 meter persegi itu berfungsi menampung air
hujan untuk mengairi kebun buah kelengkeng, durian, dan rambutan di sekeliling
embung.Pada musim kemarau, para petani bisa memanfaatkan airnya untuk mengairi sawah.
Pengunjung bisa naik ke embung dengan tangga.
Sampai di sisi embung, pengunjung bisa melihat matahari terbenam dan melihat
gunung api purba di seberang embung.
Om dan tante , jalan jalan dalam negeri lebih asyiikkk..
Gunung
Nglanggeran adalah gunung api purba berbentuk bongkahan batu raksasa. Selain
dapat menyaksikan matahari terbit(sun rise) & matahari tenggelam(sun set) yang mempesona serta gemerlap Jogja di malam
hari, di Puncak
Timur Nglanggeran juga terdapat misteri dusun dengan 7 kepala
keluarga.
Menyaksikan
mentari terbit dari puncak gunung merupakan kesempatan yang tidak semua orang bisa melakukannya.Hanya
orang beriman yang akan bersyukur atas ciptaan Nya. Rute yang terjal , cuaca
yang mudah berubah , perjalanan yang cukup melelahkan , serta jauhnya jarak
yang harus ditempuh dengan berjalan kaki yang menanjak menjadi ujian utama bagi
sebagian orang yang ingin membayar salah satu nikmat allah , yaitu panorama
yang indah, masya allah. Namun hal ini tidak berlaku di Gunung Nglanggeran,
Patuk, Gunungkidul. Hanya memakan waktu 1 hingga 1,5 jam pendakian, Anda akan
tiba di puncak barat Gunung Nglanggeran, Gunung Gede. Pemandangan indah yang membelalakkan mata , bagai gadis siap dipinang , dilamar ,
dinikahi, dan dibelai, hehehheehheheh
- Om dan Tante,
Dari
puncak gunung mata memandang yang terlihat hamparan awan di ketinggian yang
lalu lalang mengitari sawah , pedesaan , hutan disekitar gunug, jajaran gunung
batu aneh aneh ajaib. Senja pun menyambut dari ketinggian, Kota Jogja akan
terlihat laksana bintang bintang bertaburan di langit. Jutaan cahaya bintang ,lampu
kota, lampu mobil , lampu motor yang
terlihat dari puncak menjadi pemandangan
istimewa bagi semua yang berkemah di
gunung purba ini.
Gunung
Nglanggeran merupakan gunung api purba yang pernah aktif puluhan juta tahun
lalu. Terletak di kawasan karst Baturagung, gunung yang litologinya tersusun
oleh fragmen material vulkanik tua ini memiliki dua puncak yakni puncak barat
dan puncak timur, serta sebuah kaldera ditengahnya. Saat ini Gunung Nglanggeran
berupa deretan gunung batu raksasa dengan pemandangan eksotik serta bentuk dan
nama yang unik dengan beragam cerita rakyat sebagai pengiringnya. Gunung-gunung
tersebut biasanya dinamakan sesuai
dengan bentuknya, seperti Gunung 5 Jari, Gunung Kelir, dan Gunung Wayang.
Om dan Tante....
Tidak jauh dari joglo parkir kendaraan om dan tante akan menemukan 3 bangunan gardu pandang yang bisa
digunakan untuk mengabadikan, mengexplorasi pemandangan alam di gunung purba
ketinggian. Ternyata masih ada beberapa macam gunung lagi yang mempunyai nilai
sejarah atau historis yang tinggi.
- Gunung Kelir : Gunung ini berbentuk menyerupai kelir dan diyakini merupakan tempat tinggal dari Ongko Wijoyo dan Punakawan.
- Sumber Air Comberan : Merupakan mata air yang tidak pernah surut walaupun musim kemarau. Ditempat itu terdapat tempat pemujaan dan pertapaan yang digunakan oleh orang –orang terdahulu.
- Gunung Gedhe : Gunung ini merupakan gunung terbesar di antara pegunungan lainnya di pegunungan Nglanggeran. Para pendaki banyak menggunakan tempat ini sebagai tampat mengadakan aktifitas dan berkemah. Panorama akan sangat indah berada di tempat ini karena merupakan gunung tertinggi dan strategis yang berada di tenggah gunung Nglanggeran.
- Gunung Bongos : Gunung ini berwarna hitam seperti arang tempat meletakkan blencong.
- Gunung Blencong : Gunung ini menyerupai blencong yang dipakai untuk lampu atau penerangan kyai Ongko Wijiyo saat bersama Punokawan.
- Gunung Buchu : Gunung ini berbentuk lancip yang konon berasal dari puncak gunung merapi yang dipindah oleh punokawan. Gunung tersebut dibawa ke desa Kemadang Gunungkidul dipikul memakai kayu jarak, dan berhubung ditempat itu ada sumber air sebesar dandang maka gunung tersebut ditanam di tempat yang namanya sedandang. Gunung yang berbentuk lancip ini sering digunakan para pecinta alam dan pemanjat tebing. Sampai saat ini tercatat baru 3 team yang mampu menancapkan bendera di puncak gunung Buchu.
- Tlogo Wungu : Konon yang dapat melihat keberadaan tlogo ini adalah orang yang benar-benar bersih dan melakukan prihatin akan mengetahui yang terletak di sebelah timur gunung Nglanggeran. Konon tlogo tersebut merupakan pemandian bidadari, jika berhasil melihat tlogo tersebut akan mendapat canthing emas dan tlundak emas.
- Tlogo Mardhido : Tlogo tersebut konon diyakini sebagai tempat pemandian kuda sembrani tunggangan bidadari. Konon di situ terdapat bekas tapak kuda Sembrani yang membekas di batu.
- Talang Kencono : Konon sebagai talang air dari tlogo Mardhito hingga ke Jimatan Kotagedhe Yogyakarta.
- Pamean Gadhung : Menurut mitos pohon gadhung ini ujungnya sampai puncak gunung merapi. Kawasan ini sekarang ini banyak dihuni oleh monyet, kelelawar dan ular.
Sebuah legenda lain yang merupakan misteri yang unik di
pegunungan Nglangeran ini adalah masyarakat yang tinggal di puncak gunung ini,
KK nya atau kepala keluarganya semuanya harus berjumlah 7 KK saja. Lokasinya di
tlogo Mardidho, dusun Nglanggeran wetan. Mayarakat setempat yang mendiami
tempat tersebut meyakini dan mempercayai aturan yang sudah turun menurun dari
sesepuh bahwa penduduk yang mendiami tempat ini harus berjumlah 7 KK saja. Jadi
sampai saat ini rumah yang berada di tempat ini hanya terdiri dari 7 rumah
saja.
Akses
Saat ini belum ada jalur angkutan umum yang menuju lokasi
gunung ini, sehingga anda harus menggunakan kendaraan sendiri maupun menyewa
kendaraan. Sedangkan jalur untuk menuju obyek ini ada dua jalur yang dapat anda
pilih :
- Dari Wonosari : Bunderan Sambipitu – Dusun Bobung – Desa Nglanggeran.
- Dari Yogyakarta : Bukit Bintang Patuk – Radio GCD FM – Desa Ngoro-oro – Desa Nglanggeran.
Fasilitas yang terdapat di pegunungan ini adalah :
- Posko Kesehatan
- Pusat Informasi
- Pusat Kuliner
- Balai pertemuan
- Fasilitas MCK
- Home Stay
- Jalur Pendakian
- Tempat ibadah
- Camping Ground
Belum ada tanggapan untuk "GUNUNG API PURBA YOGYAKARTA"
Posting Komentar